Senin, 21 Maret 2011

5 Kualitas Suami Masa Depan

VIVAnews - Tidak peduli bagaimana sifat dan kepribadian pria, ada karakteristik tertentu yang harus ia miliki untuk menjadi suami yang berkualitas di masa depan. Bagi Anda yang belum menikah, segera cek apakah pasangan saat ini memiliki kriteria sebagai suami berkualitas di masa mendatang.

Berikut ciri-ciri pria yang pantas untuk Anda jadikan pasangan hidup, seperti dikutip dari laman Shine:

Jujur

Memiliki pasangan yang jujur bisa memberikan ketenangan batin. Jangan sampai kekasih yang akan dijadikan suami menyimpan rahasia dari Anda. Keterbukaan adalah kunci keharmonisan dalam rumah tangga.

Selalu Memberikan Dukungan

Dukungan dari kekasih adalah penyemangat hidup seseorang. Begitupula jika dia telah menjadi suami di masa depan. Suami yang selalu memberikan dukungan pada istrinya bisa menjadi kunci pernikahan berhasil.

Punya kepribadian menyenangkan

Apakah calon suami punya selera humor yang baik, atau tidak mudah diajak bercanda? Ia adalah orang yang akan menemani Anda menghabiskan sisa hidup. Jika Anda tidak menikmati kebersamaan dengannya sekarang, 10 atau 20 tahun lagi hubungan Anda bisa makin hambar. Pernikahan selalu diwarnai suka dan duka, tapi setidaknya ada saat-saat tertentu pasangan bisa membahagiakan Anda.

Pekerja keras

Tugas seorang pria adalah mencari nafkah untuk keluarganya. Meski saat ini kebanyakan wanita juga berkarier untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga, seorang pria tetap memikul tanggung jawab utama untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

Pria yang malas dan bukan tipe pekerja keras hanya akan membuat rumah tangga Anda terpuruk. Untuk itu, cobalah selektif dalam memilih suami. Tapi, bukan berarti Anda hanya mengharapkan pria kaya untuk dijadikan pasangan hidup. Cari pria yang mau bekerja keras untuk keluarganya.

Mencintai apa adanya

Mencintai segala kekurangan yang ada pada diri seseorang akan lebih baik daripada mencintai kelebihannya. Jika pria menyukai wanita dari kecantikannya, suatu saat rasa cintanya bisa saja pudar seiring dengan pudarnya kecantikan Anda. Namun, jika dia bisa menerima segala kekurangan Anda, dialah calon suami yang tepat untuk Anda pilih.

5 Kebiasaan Ciptakan Sikap Positif Tiap Hari

VIVAnews – Buatlah hidup Anda menyenangkan dengan menjalani hari penuh keceriaan dan kebahagiaan. Untuk mendapatkan hal ini, Anda bisa menciptakannya sendiri.

Tidak percaya? Coba pertimbangkan hal-hal berikut di bawah ini. Semuanya dapat membuat kehidupan Anda lebih menyenangkan. Hal-hal sederhana ini tentu saja tidak menyita banyak waktu Anda. Tapi, yang pasti bisa membantu Anda tetap ceria dan sehat sepanjang hari, seperti dikutip dari Hybridmom.

Mengapa tidak mencobanya?

1. Gunakan 10 menit dari waktu istirahat Anda untuk menutup mata, ambil napas perlahan-lahan melalui hidung dan embuskan melalui mulut. Ulangi beberapa kali. Bayangkan tentang suatu tempat menyenangkan dan sangat Anda sukai. Hasilnya, Anda akan merasakan ketenangan baru.

2. Tuliskan sesuatu yang positif tentang diri Anda. Bisa tentang sifat Anda, bagian tubuh atau suatu perbuatan yang Anda lakukan untuk membuat orang lain senang. Pelajari bagaimana menghargai diri sendiri setiap hari.

3. Rencanakan makan malam Anda. Buatlah rencana makan malam sejak siang hari. Dengan cara ini Anda bisa membuat perencanaan menu makan yang baik.

4. Regangkan tubuh selama 5 menit. Bungkukkan badan agar bisa tangan bisa menyentuh jari-jari kaki, regangkan leher Anda. Peregangan ini dapat mengurangi stres, mencegah cedera dan meningkatkan sirkulasi darah.

5. Tertawa dan temukanlah humor. Tertawa dengan teman, membaca beberapa lelucon, berlaku konyol dengan anak-anak Anda, dan bermain dengan hewan peliharaan, baik untuk Anda. Tertawa adalah obat stres terbaik yang bisa meningkatkan mood Anda.

5 Hal Penting Diketahui Sebelum Menikah

VIVAnews – Sebelum memutuskan menikah, Anda dan pasangan dianjurkan untuk mendiskusikan segala hal bersama. Cara ini bertujuan mengantisipasi kejadian-kejadian yang bisa mengguncang hubungan pernikahan di masa mendatang.

Perkawinan merupakan kerja keras. Namun di sisi lain, perkawinan juga mampu membuat beban hidup menjadi lebih ringan. Karena itu, Anda dan pasangan harus mencapai kesepakatan tentang semua problem yang terjadi di masa pacaran.

Konselor perkawinan, Varkha Chulani berbagi pengalaman untuk memecahkan semua permasalahan sebelum Anda mengatakan siap menikah, seperti dikutip dari Times of India.

Agama

Hal ini tidak hanya penting untuk membuat nyaman pasangan, tetapi juga untuk menjabarkan nilai-nilai yang akan Anda berdua aplikasikan dalam rumah tangga. Jika Anda belum yakin pada satu memilih agama, apakah Anda merasa nyaman dengan pasangan yang sangat religius? Jika begitu, bagaimana dengan pilihan agama buah hati? Hal ini menjadi lebih penting ketika keluarga ikut campur dalam hal latar belakang agama.

Kebiasaan belanja

Punya persamaan dalam hal gaya hidup dan cara membelanjakan uang juga penting didiskusikan. Menikahi seseorang yang terlalu pelit mengeluarkan uang rasanya bukan ide baik. Bayangkan ketika kalian menghabiskan liburan seminggu di Bali, sementara pasangan terus cemberut.

Jadi, diskusikan soal ini. Ajukan berbagai pertanyaan, seperti bagaimana nanti membelanjakan uang, misalnya apakah akan ada kebiasaan makan di luar, liburan, dan sebagainya.

Uang

Apakah Anda berdua memilih membuka rekening bersama atau lebih suka mengelola uang masing-masing? Berapa persen dari penghasilan Anda untuk untuk biaya rumah tangga? Cari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Uang, jika tidak ditangani hati-hati, bisa memicu konflik. Jadi, mendiskusikan hal ini secara rinci bisa menjadi jalan keluar.

Karier

Apakah pasangan Anda mendukung keinginan Anda untuk mengembangkan karier, seberapa jauh Anda mendorong karier suami Anda?

Tidak semua pria bisa memahami wanita yang ingin mencapai puncak karier. Karena itu, beritahu pasangan seberapa penting karier bagi Anda. Diskusikan hal ini sampai masing-masing menerima. Jangan sampai kelak jadi persoalan.

Ruang privasi

Setiap hubungan memiliki batas-batas tertentu. Seberapa sering Anda mentoleransi kebiasaan suami? Misalnya, kumpul dengan teman-temannya setiap minggu. Tingkah laku dan kebiasaan pasangan bisa berdampak pada hubungan. Jika ada sesuatu yang Anda harapkan secara khusus dari dia, bicarakanlah sekarang.

5 Cara Mengajak Pria Mau Ngeseks

RUTINITAS sehari-hari yang supersibuk sering kali menghambat aktivitas bercinta pasutri. Sebaiknya jangan biarkan penundaan terjadi lagi malam ini. Saatnya Anda setuju bersama pasangan bercinta di atas ranjang.

Berikut ini beberapa cara mengajak pasangan bercinta, seperti dikutip laman Redbookmag.

Aktivitas seks yang terjadwal

Selipkan catatan di kotak makan siang dia sebelum berangkat bekerja di pagi hari, "Kita akan bertemu di atas ranjang dalam waktu 12 jam lagi. Datang dan bertelanjanglah."

Mengirimkan gambar sensual

Kejutkan dia dengan mengirimkan gambar Anda berpakaian minim saat tengah sibuk bekerja. Berikan catatan, "Hanya untuk mata Anda." Dan siap-siap dikejutkan gairah dia yang menggebu malam ini.

Tidak punya cukup waktu untuk bercinta?

Selalu ada cara mudah untuk melakukan aksi di atas ranjang secara spontan atau quickie.

Pandu tangan dia

Saat tengah duduk berdekatan, pegang tangan pasangan dan letakkan di atas paha Anda. Kemudian, pandu tangannya untuk terus naik dan naik ke bagian Miss V.

Sunyi tapi mematikan

Ketika dia tengah berganti pakaian, peluk dia dari belakang dan turunkan ritsleting celana pasangan. Dengan begitu dia paham Anda menginginkannya malam ini.

4 Trik Semakin Intim Usai Bercinta

APA yang biasanya Anda dan pasangan lakukan usai bercinta? Apa langsung tertidur pulas? Jika hanya itu yang Anda lakukan, tampaknya Anda harus mengubah situasi ini.

Sebuah studi terbaru menunjukkan, bahwa ikatan terbaik terjadi sesudah pasangan menikmati hubungan intim, bukan sebelumnya. Sayangnya banyak pasangan yang tidak mengambil keuntungan dari hal ini, justru mereka memilih terlelap dalam tidurnya, bukannya menonton televisi sambil bermesraan dengan pasangan.

Pakar seks juga mengemukakan, bahwa setiap pasangan harus memanfaatkan waktu yang ada setelah mereka orgasme. Namun apa sebenarnya yang harus dilakukan pasangan?

Berikut beberapa saran dari Allwomanstalk, untuk Anda agar merasa lebih dekat dengan pasangan pasca berhubungan intim, antara lain:

Nikmati Wine

Cenderungnya banyak pasangan yang merasa haus setelah berhubungan intim, ini tentu saja disebabkan tenaga mereka yang terkuras habis. Tetapi agar suasana makin romantis Anda bisa memilih sebuah minuman spesial. Bukannya bir, melainkan sebotol wine.

Terlebih bila Anda memilih red wine ini akan memberikan banyak manfaat. Red wine dengan kandungan antioksidannya membuat kulit lebih segar, lembap, mengatasi kerutan, dan penuaan dini, serta membantu Anda untuk bersantai, dan getaran sensual akan terus berlanjut.

Jika Anda ingin lebih dekat dengan pasangan, cobalah meminumnya dari gelas yang sama, buah stroberi bisa Anda jadikan sebagai camilan.

Lilin

Sebuah lilin yang ditempatkan secara strategis akan memberikan efek kamar Anda benar-benar terlihat sensual.

Memilih lilin dengan tepat nyatanya juga bisa membantu Anda mengatur suasana hati. Untuk mendukung suasana, Anda dapat memilih lilin aromaterapi. Ini tak hanya sekedar membuat efek sensual dari cahaya, melainkan juga dari aromanya yang sensual.

Pijatan seksi

Pernahkan Anda memberikan pijatan di area leher setelah bercinta dengan pasangan? Tidak hanya akan membuat pasangan merasa lebih segar, melainkan adanya kontak fisik setelah bercinta dipercaya bisa membuat Anda merasa dekat dan terikat dengan pasangan.

Tentunya, pasangan pun akan menyukai hal ini. Ini juga termasuk rahasia bercinta terhebat yang sayang untuk dilewatkan.

Putar lagu favorit

Alunan lagu bisa membawa Anda semakin dekat dengan pasangan, ini bisa mengingatkan Anda dan pasangan mengenai berbagai kenangan yang kalian miliki.

Tidak harus selalu lagu-lagu romantis, atau lagu pernikahan, ada baiknya bila lagu yang Anda putar adalah lagu yang mampu mengingatkan masa-masa keintiman Anda dan pasangan. Karena itu benar-benar akan membuat Anda merasa lebih dekat!

4 Hal Bikin Pria Bertekuk Lutut Melamar Anda

VIVAnews - "Sayang, aku hanya belum siap", kata seorang pria yang menolak untuk meminang kekasihnya. Jujur saja, untuk membuat pria melamar, ibarat ketika Anda ingin mencabut gigi. Bukanlah perkara mudah. Kebanyakan dari mereka mengulur-ulur waktu, bahkan menghindar.

Hal itu terjadi karena mereka berpikir tidak ingin cepat-cepat menikah, karena status menjadi suami membuat mereka tak sebebas ketika melajang.

Prinsipnya, cepat atau lambat kebanyakan pria ingin menjalin hubugan dalam rumah tangga. Ketika pria sudah siap, dia pasti akan memutuskan untuk hidup terikat dalam perkawinan.

Yang membuat pria mau memohon agar wanita bersedia dipinang adalah ketika dia merasa telah menemukan wanita paling tepat. Dan ketika menemukan, dia akan mempercepat proses meminang. Lantas, apa yang membuat pria benar-benar jatuh cinta dan mau meminang Anda?

Ketertarikan fisik

Awalnya dia menemukan ketertarikan wanita secara fisik. Kemudian setelah berkencan dan dia merasa nyaman, dia berpikir untuk meningkatkan kualitas hubungan lagi.

Daya tarik emosional

Setelah melewati ketertarikan secara fisik, sekarang dia merasa mendapatkan getaran emosional karena kepribadian mereka mulai seimbang. Atau, dia menemukan perbedaan yang dapat saling melengkapi. Hal ini membuatnya senang. Dia ingin menjalin hubungan lebih dekat, karena dia tahu timbul perasaan suka yang mendalam.

Daya tarik mental

Ketika pasangan terus menerus mejalin hubungan komunikasi yang baik, pria menemukan pesona terdalam dari wanita. Misalnya, cara berpikir wanita dan cara wanita merasa. Karakter wanita memunculkan kebanggaan buat pria.

Daya tarik jiwa

Saat pria mengakui kekasihnya, meski tidak sempurna, tapi sangat cocok untuk menjadi istrinya. Ia membutuhkan dukungan wanita untuk tumbuh bersama-sama menghadapi tantangan hidup, dan keinginan untuk mencapai kebahagiaan bersama.

Hal ini memotivasi dia untuk menjadi pelindung dan mendukung wanita. Pada titik ini, dia benar-benar jatuh cinta dengan belahan jiwanya.

3 Kunci Rujuk dengan Pasangan

KONFLIK yang terjadi dalam rumah tangga adalah hal lumrah. Apalagi pada usia perkawinan di bawah lima tahun, karena masing-masing berasal dari latar belakang, pola asuh keluarga, dan budaya atau kebiasaan yang berbeda. Perbedaan-perbedaan itulah yang sering memicu terjadinya konflik.

Masa kurang dari lima tahun usia perkawinan inilah yang disebut sebagai masa penyesuaian atau adaptasi. Karena, hal kecil pun mendadak bisa menjadi besar. Bahkan jika tidak ada keterbukaan bisa menjadi bom waktu yang siap meledak kapanpun.

Dan, begitu bom "persoalan" sudah meledak dan tak terbendung lagi, semuanya akan berubah drastis. Bahkan terkadang, saat konflik sudah memuncak, dan perasaan pasangan sudah sama-sama dikuasai amarah, ungkapan "Cerai" pun terlontar. Ya, kata ini memang sering menjadi keputusan final bagi pasangan yang merasa kalau hubungannya sudah tidak bisa lagi diperbaiki. Tak ada lagi tawar-menawar!

Agar bisa rujuk bersama pasangan, simak penjelasan dari Stenly Stevanus Harjo, S.Psi, M.Psi, Pelayanan Psikologi PORROS, Semarang, berikut.

Memutuskan Rujuk

Namun, seiring berjalan waktu, tak menutup kemungkinan timbul keinginan rujuk. Pelbagai faktor dapat dijadikan alasan bagi pasangan untuk saling memberi kesempatan kedua bagi satu sama lain dan kembali membina biduk rumah-tangga. Lantas, apa yang perlu dilakukan kedua belah pihak untuk 'berdamai'? Jangan sampai keputusan cerai dilakukan untuk kali kedua. Yuk, simak tiga langkah di bawah ini:

Rekonsiliasi

Proses ini diperlukan bagi pasangan untuk memulihkan kembali hubungan yang telah retak pada keadaan semula dengan memahami masing-masing perbedaan pada kedua belah pihak.

Tindakan yang dilakukan ialah saling memaafkan semua kesalahan yang telah dilakukan oleh pasangan, dan berusaha untuk tidak mengungkit-ungkit kejadian yang lalu, khususnya ketika terjadi konflik. Pasalnya perpecahan antara kedua belah pihak mulai terjadi dengan mengungkit-ungkit masa lalu, lalu timbullah keegoan yang besar, tidak mau mengalah antara kedua pasangan.

Perbaharui Komitmen

Pasangan harus memperbaharui komitmen yang pernah diucapkan dulu ketika pertama kali menikah dan lakukan 'perjanjian atau kesepakatan' antar istri-suami yang intinya untuk menjaga supaya hubungan tetap terjaga.

Salah satu contoh perjanjian atau kesepakatan yang bisa dilakukan adalah ketika salah satu marah maka pasangannya diam saja (pasif) atau tidak meresponnya dengan marah (agresif) sampai pasangan kita berhenti marah. Tujuannya supaya tidak terjadi pertengkaran yang disebabkan karena pasangan tersebut saling membalas tindakan atau ucapan yang dilakukan oleh pasangannya.

Belajar Saling Memahami

Memahami kelebihan dan kekurangan dari pasangan sangat diperlukan karena dengan adanya pemahaman tersebut maka pasangan dapat mengambil tindakan yang tepat ketika terjadi konflik. Sehingga konflik dapat diredam atau bahkan tidak sampai terjadi.

Melalui pemahaman tersebut maka hubungan harmonis dapat tercipta karena adanya saling pengertian diantara kedua pasangan tersebut, bukan adanya keinginan untuk dimengerti (egois).

Dengan sifat saling memahami, maka keduanya akan lebih nyaman dalam menjalani hubungan. Inilah yang menjadikan modal dasar, agar suatu hubungan tidak pernah cekcok, bahkan saling mengerti antara keduanya. Jangan pula selalu membahas masa lalu yang telah dilewati!

Komunikasi Lancar, Hindari Konflik

Selain ketiga hal di atas, komunikasi tetap sangat diperlukan dalam suatu hubungan karena dari komunikasi inilah tercipta pemahaman antara satu dengan yang lainnya.

Dengan terciptanya suatu komunikasi yang lancar maka hubungan akan terjaga dengan baik dan terhindar dari konflik. Selain itu usahakan semua masalah atau konflik diselesaikan sampai tuntas. Sehingga tidak tersimpan dendam atau masih mengganjal di dalam hati.

Ubah Paradigma Lama

Ternyata pascarujuk yang disebut reintegrasi, tak selamanya menimbulkan kebahagiaan bagi mereka yang menjalaninya. Reintegrasi menguntungkan mereka yang memang bersedia menyadari kekurangan dan ingin mengisi kekurangan tersebut dengan kehadiran satu sama lain dalam kebersamaan.

Reintegrasi tidak senantiasa menguntungkan bagi beberapa pasangan, utamanya jika upaya untuk mengintegrasikan kebersamaan menemui jalan buntu karena masing-masing pihak bertahan pada paradigma lama, tidak mau mengubah kebiasaan yang justru jadi pemicu kesenjangan di antara mereka.

Sebaliknya, ada yang berhasil mempertahankan perkawinan pascarujuk, bahkan mampu membuatnya lebih sehat. Mereka ini adalah pasangan yang masing-masing pihak mau memperbaiki diri, berusaha untuk lebih mengenal satu sama lain dengan lebih baik, berusaha untuk lebih menyesuaikan diri dan meningkatkan toleransi.

Artinya, masing-masing berniat membuka lembaran baru dengan komitmen baru yang menguatkan janji dan cinta perkawinan.

Tip Pascarujuk dengan Pasangan:

- Biasakan untuk mempererat ikatan atau memperbaharui ikatan setiap tahun, misal merayakan ulang tahun pernikahan.

- Lakukan pembaharuan perkawinan dengan ritual yang bermakna berupa aktivitas yang memiliki arti penting bagi masing-masing pihak. Contohnya mengulang romantisme masa lalu dalam kondisi yang serupa, tidak sekadar merayakan, tetapi sekaligus menikmatinya.

- Melakukan aktivitas bersama secara periodik tanpa melibatkan anak-anak. Sebab yang sering terjadi, setelah punya anak kegiatan pasangan berkurang atau malah hilang sama sekali dengan dalih tak ingin meninggalkan anak-anak. Padahal anak-anak tak layak dijadikan 'kambing hitam'. Justru orangtua-lah yang harus bijak membagi waktu bersama anak dan waktu bagi mereka berdua saja.