Selasa, 14 September 2010

Wanita Alami Keputihan, Apa Penyebabnya?

Wanita Alami Keputihan, Apa Penyebabnya?

Oleh dr. Endang Sri Widiyanti

MENJADI putih adalah dambaan banyak wanita, hingga mereka berlomba-lomba untuk -- misalnya -- membeli produk pemutih kulit. Namun, wanita akan menjadi panik jika "si putih" yang satu ini muncul dalam celana.

Jika Anda wanita, jangan panik dulu, karena bisa saja "si putih" di dalam celana itu akibat keputihan Anda. Mengapa itu bisa terjadi ?

Keputihan dalam bahasa kedokteran disebut leukorrhea, fluor albus, vaginal discharge atau white discharge. Leukorrhea adalah cairan kental berwarna putih yang dikeluarkan dari alat genital wanita. Cairan ini dihasilkan oleh peradangan atau pelebaran pembuluh darah pada mukosa alat genital. Bila leukorrhea berwarna kekuningan, berbau dan disertai gejala lain seperti gatal, rasa seperti terbakar, nyeri saat kencing, jangan pernah menganggap itu normal. Anda harus berkonsultasi dengan dokter.

Keputihan dibedakan menjadi dua macam, yaitu Keputihan Fisiologis (KF) dan Keputihan Patologis (KP) yang disebabkan oleh penyakit.

KF adalah keputihan yang normal terjadi pada setiap wanita dan ini merupakan tanda bahwa alat genital sehat dan mampu membersihkan dirinya sendiri. Cairan yang keluar berupa lendir berwarna putih dengan pH sekitar 4,0. Cairan ini merupakan campuran lendir dari leher rahim (komponen utama), cairan encer dari endometrium dan tuba falopii, cairan kental dari kelenjar Bartholin dan Skene, transudat dari sel epitel vagina, sel epitel vagina yang lepas, dan produk metabolit mikroflora vagina.
Jumlah dan konsistensinya bervariasi dalam satu siklus menstruasi. Cairan ini mengandung protein, polisakarida, asam amino, enzim dan imunoglobulin. Bila diperiksa dengan mikroskop, akan tampak banyak sel epitel dan sedikit limfosit. KF umumnya terjadi pada; (1) bayi yang baru lahir hingga berumur sekitar 10 hari, keputihan ini disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dari plasenta terhadap rahim dan vagina janin, (2) wanita yang akan mengalami menstruasi pertama kali karena alat genital mulai mendapat pengaruh hormon estrogen, dan (3) pada saat melakukan hubungan seksual.
Lantas, (4) waktu di sekitar ovulasi, yakni cairan yang keluar dari kelenjar-kelenjar pada leher rahim menjadi lebih encer, (5) keputihan yang berasal dari kelenjar-kelenjar pada leher rahim juga bertambah pada wanita dengan penyakit menahun, dengan neurosis dan pada wanita dengan kelainan anatomis pada leher rahim, dan (6) selama kehamilan, ini terjadi karena peningkatan aliran darah ke alat genital karena peningkatan hormon estrogen.

Sedangkan KP adalah keputihan yang disebabkan oleh suatu penyakit, terpenting di antaranya adalah infeksi. Infeksi ini bisa berasal dari vagina, vulva, leher rahim, rahim maupun adneksa. KP mengandung lebih banyak limfosit, berwarna agak kekuningan hingga hijau, lebih kental dan berbau. Gejala lainnya tergantung kuman penyebab. Tumor pada alat genital, jinak maupun ganas, juga dapat menyebabkan terjadinya keputihan ini.

Infeksi Penyebab

Beberapa jenis infeksi yang menyebabkan keputihan antara lain Bacterial Vaginosis, Vulvovaginal Candidiasis, Trichomoniasis, Atrophic Vaginitis, Infeksi Chlamydia dan Gonorrhea.

* Bacterial Vaginosis (BV) adalah penyebab tersering KP (40%-50% kasus infeksi vagina), tetapi sering tanpa gejala. Penyebabnya adalah perubahan keseimbangan flora normal vagina atau peningkatan pH vagina. Sembilan puluh persen flora normal vagina adalah bakteri dari genus Lactobacillus. Penurunan jumlah flora normal menyebabkan ledakan pertumbuhan bakteri lain seperti Gardnerella Vaginalis, Mycoplasma Hominis, Bacteroides Species dan Mobiluncus Species.
Berganti-ganti pasangan seksual, merokok, penggunaan IUD dan sering menyemprot vagina dengan air mempermudah terjadinya BV. Gejala yang timbul berupa keputihan seperti susu yang tidak lengket, berwarna putih keabu-abuan, banyak, dan setelah ditetesi larutan KOH menjadi berbau amis. Dengan pemeriksaan mikroskopis preparat basah akan tampak "Clue cell" yaitu sel epitel vagina yang dikelilingi bakteri. Pada wanita yang tidak hamil, BV meningkatkan risiko penyakit radang panggul, infeksi postoperatif dan penyebaran HIV.

* Vulvovaginal Candidiasis (VC) disebabkan oleh jamur Candida Species, 80%-90% oleh Candida Albicans dan 15% oleh Candida Glabrata. Angka kejadiannya sekitar 20%-25% dari kasus infeksi vagina. Agar dapat bertahan hidup, Candida Species memerlukan jaringan yang mengandung estrogen. Karenanya, VC sering terjadi setelah menarche dan jarang terjadi pada wanita menopause. Pil kontrasepsi dosis tinggi, IUD dengan spermisida, kencing manis, penggunaan antibiotik, kehamilan, penyakit yang menyebabkan penurunan daya tahan tubuh dan penggunaan celana yang terlalu ketat dapat mempermudah terjadinya VC.
Gejala yang dirasakan berupa gatal, rasa seperti terbakar dan kemerahan pada vulva dan vagina, kadang disertai nyeri saat kencing. Cairan tidak berbau, pH<4,7 dan sangat tebal hingga menyerupai gumpalan susu. Dari pemeriksaan mikroskopis dengan preparat basah maupun dengan pewarnaan KOH dapat ditemukan pseudohifa atau anyaman miselium.

* Trichomoniasis (Tm) disebabkan oleh Trichomonas Vaginalis. Angka kejadiannya sekitar 15%-20% dari kasus infeksi vagina, 50% penderita tanpa gejala. Sisanya, timbul gejala berupa keputihan yang berwarna kekuningan hingga kehijauan, berbusa, berbau "apek", nyeri saat melakukan hubungan seksual, iritasi vulvovaginal, dan kadang-kadang disertai nyeri saat kencing. Dari pemeriksaan mikroskopis dengan preparat basah dapat ditemukan trikomonas dengan cara bergerak yang khas. Tm dapat menyebabkan infeksi pada vulva-vagina, infeksi uretra, infeksi saluran reproduksi bagian atas, gangguan perkembangan janin (lahir prematur, bayi berat badan lahir rendah), dan mempermudah penularan HIV.

* Atrophic Vaginitis (AV) merupakan penyebab tersering iritasi vagina pada wanita di masa klimakterium (6 tahun sebelum berhenti menstruasi hingga 6 tahun sesudah berhenti menstruasi). Pada masa ini terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan peningkatan hormon gonadotropin yang mengakibatkan sel epitel vagina mengalami atropi. Kejadian ini mempermudah terjadinya infeksi sekunder pada vagina.
Keluhan yang dirasakan berupa keluar cairan jernih hingga kekuningan dari vagina, kadang berwarna seperti darah. Keluhan lain berupa sering kencing, tiba-tiba timbul rasa ingin kencing hingga terasa nyeri dan tidak mampu menahan kencing; dan mengompol saat terjadi peningkatan tekanan perut, seperti saat batuk dan saat tertawa terbahak-bahak. Dari pemeriksaan mikroskopis dengan preparat basah atau papanicolaou smear akan tampak sel basal dan sel parabasal imatur, menggantikan sel epitel vagina.

* Chlamydia Trachomatis (CT) merupakan bakteri obligat intraseluler, bakteri ini hanya bisa tumbuh di dalam sel inang yang masih hidup. Bakteri ini hanya menyerang sel epitel kolumnar pada endoserviks, uretra, endometrium, tuba falopi dan rektum. Sekitar 70% wanita yang terinfeksi CT tanpa gejala, sehingga sulit untuk menegakkan diagnosa infeksi ini.
Bagi penderita yang bergejala, keluhannya berupa keluar cairan berwarna kuning hingga kehijauan atau hanya berupa bercak-bercak berwarna kuning hingga kehijauan atau perdarahan setelah melakukan hubungan seksual, peradangan akut pada uretra, nyeri saat kencing dengan frekuensi dan urgensi yang minimal. Hasil kultur urin negatif karena bakteri ini hanya bisa tumbuh di dalam sel inang yang masih hidup. Sekitar 30% dari infeksi serviks akibat CT yang tidak diobati akan berkembang menjadi penyakit radang panggul.

* Gonorrhea (Gh) disebabkan oleh bakteri diplokokus Gram negatif, Neisseria Gonorrhoeae. Seperti CT, bakteri ini hanya menyerang sel epitel kolumnar. Wanita yang terinfeksi sebagian besar tanpa gejala dan bila infeksi ini menimbulkan keluhan, keluhan yang muncul hampir sama dengan infeksi CT. Bedanya, kuman ini juga menginfeksi faring pada 10% kasus. Dengan pewarnaan Gram dari cairan serviks, kuman akan tampak. Sekitar 15% dari infeksi serviks akibat Neisseria Gonorrhoeae yang tidak diobati akan berkembang menjadi penyakit radang panggul.

Balipost

Coba semua itu Anda selesaikan dengan Dengan Crystal X......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar