Ada berbagai macam alat kontrasepsi, dan semuanya digunakan untuk mencegah dan menjarakkan kehamilan. Saat ini Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) adalah yang paling efektif dalam mencegah kehamilan. Salah satunya adalah IUD atau biasa disebut KB Spiral.

Namun banyak pasangan usia subur yang masih ragu untuk memilih IUD sebagai alat kontrasepsinya, faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah kurangnya pengetahuan, terbatasnya informasi dan diperparah dengan mitos negatif yang beredar di masyarakat.  Nah sebelum terpengaruh lebih jauh lagi, ada baiknya untuk mengenal IUD lebih jauh lagi. Yuk simak Tentang IUD dibawah ini.

IUD

IUD atau biasa dikenal dengan spiral atau disebut juga AKDR adalah alat kontrasepsi berupa kumparan kecil panjangnya 3 cm, berbentuk T dengan benang dan dirancang agar ukurannya sesuai dengan rahim. IUD berbahan plastik yang aman dan tidak berbahaya bagi tubuh.

Cara kerja IUD:

IUD akan menghambat dan mencegah sperma masuk bertemu dengan saluran sel telur. Dan mengurangi kemampuan sperma untuk melakukan pembuahan. Simak video berikut ya.


Posisi IUD di dalam Rahim (tampak samping)
Posisi IUD di dalam Rahim (tampak depan)

Keuntungan Menggunakan IUD

Dibanding dengan alat kontrasepsi lain, seperti Pil KB yang harus diminum di jam yang sama setiap hari. Dengan IUD justru hanya digunakan sekali saja dan bertahan hingga 10 tahun, juga bisa dilepas kapan saja, lalu kesuburan pun akan cepat kembali. Berikut manfaat IUD:

  • IUD sangat efektif bisa mencegah kehamilan hingga 10 tahun.
  • Walupun IUD dipasang di dalam rahim, IUD tidak akan mengganggu hubungan suami istri.
  • IUD dapat dilepas kapanpun sesuai dengan waktu yang diinginkan. Setelah IUD - dilepas ibu dapat hamil kembali.

Efek samping IUD

Setiap wanita memiliki reaksi yang berbeda pada setiap metode kontrasepsi. Tubuh tentunya butuh waktu untuk penyesuaian dan umumnya efek samping tersebut tidak berbahaya/bukan tanda-tanda penyakit.

Beberapa efek samping yang umum terjadi akibat pemasangan IUD
  • Dapat menyebabkan kram/mules dan menambah pendarahan saat haid, biasanya akan kembali normal dalam 3 bulan
  • Kemungkinan infeksi sekitar 1%
  • Pendarahan bercak selama beberapa minggu
  • Haid lebih lama dan lebih banyak (akan kembali normal setelah 3-6 bulan)
  • Bercak diantara siklus haid

Tidak ada bukti bahwa IUD hormon menyebabkan jerawat, sakit kepala, nyeri payudara, mual, perubahan mood, kehilangan libido atau berat badan.

Kesimpangsiuran informasi yang umum terjadi di sekitar masyarakat:

IUD berpengaruh pada suami:
“Suami saya bisa merasakan IUD ketika sedang berhubungan suami istri”
Penjelasan: Apabila pemasangan IUD benar, maka IUD tidak akan terasa saat berhubungan. Namun, terkadang benang IUD yang keluar dari serviks digunting sehingga benang terasa tajam saat sedang berhubungan suami istri. Sebaiknya benang IUD yang terlalu panjang cukup dililitkan saja, tidak dipotong.


IUD dapat berpindah-pindah di badan
“Saya mendengar cerita tentang IUD dapat berpindah-pindah atau bergerak  sampai ke jantung dan menusuknya”
Penjelasan: IUD dipasang di rongga rahim yang tidak memiliki lubang lain selain vagina. Untuk suatu benda dapat beredar ke seluruh tubuh, benda tersebut memerlukan perantara aliran darah. IUD tidak mungkin berpindah-pindah ke luar rongga rahim. Apabila IUD berpindah, IUD hanya bisa keluar melalui vagina atau bergeser di sekitar rongga rahim.


IUD perdarahan
“IUD menyebabkan perdarahan yang hebat, tetanggaku mengalaminya”
 Penjelasan: Apabila terjadi perdarahan setelah pemakaian IUD, hal yang perlu diperhatikan adalah apakah perdarahan tersebut sudah terjadi sebelum atau setelah pemasangan IUD. Pemasangan IUD oleh tenaga kesehatan yang berpengalaman tidak akan menyebabkan perdarahan.


Tidak bisa bekerja berat
“IUD bisa keluar sendiri dari badan jika bekerja yang berat-berat” 
Penjelasan: Hal tersebut tidak benar. IUD dipasang dengan benar oleh tenaga kesehatan yang berpengalaman bisa bertahan hingga 5 – 10 tahun.

Malu
“Saya tidak akan menggunakan IUD karena saya malu” 
Penjelasan: IUD biasanya dipasangkan oleh bidan perempuan, sehingga tidak perlu malu untuk menggunakannya.


Editor: Elvin Eka Aprilian