KOMPAS.com - Jika Anda dan pasangan sudah memantapkan keputusan untuk hamil dan punya anak, pelajari dulu beberapa kesalahan umum penyebab sulit hamil. Kesalahan-kesalahan umum inilah yang sering menjadi penyebab sulit hamil dan mendapatkan anak. 1. Salah menentukan masa subur (ovulasi). Rata-rata, siklus menstruasi perempuan normal adalah 28 hari. Untuk siklus ini, cara menentukan masa subur adalah dengan menambahkan 14 hari setelah hari pertama haid (menstruasi). Banyak perempuan berpatokan pada sistem penanggalan tersebut, padahal siklus haid setiap orang bervariasi, bisa lebih pendek atau lebih panjang dari 28 hari. Untuk menentukan masa subur yang lebih personal, lakukan penghitungan mundur sebanyak 14 hari terhitung dari hari pertama haid. Jika siklus haid teratur, teknik ini memungkinkan Anda untuk memperhitungkan kapan masa subur akan terjadi setiap bulan. Anda juga bisa menentukan masa subur dengan mengecek kondisi lendir serviks atau dengan mengukur suhu basal tubuh. Jadi jangan sampai salah menentukan masa subur karena bisa menjadi penyebab sulit hamil. 2. Terlalu cepat berkonsultasi ke dokter spesialis. Bila Anda berumur di bawah 35 tahun dan belum juga berhasil hamil, itu hal yang lumrah. Rata-rata perempuan normal dengan kondisi kesuburan dan siklus haid teratur memang memakan waktu sekitar satu tahun untuk bisa hamil. Wajar jika Anda merasa frustrasi karena belum juga hamil di bulan ke-6 atau ke-7, tapi Ibu disarankan tetap menunggu apabila memang tidak ada gangguan kesehatan apa pun. Sebaliknya, yang berumur di atas 35 tahun, disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan apabila 6 bulan tidak hamil juga. 3. Menunggu terlalu lama untuk konsultasi ke dokter. Jangan tunggu sampai satu tahun untuk konsultasi ke dokter apabila Anda: - Memiliki siklus haid lebih pendek dari 25 hari atau lebih panjang dari 35 hari. - Mengalami nyeri haid yang cukup parah dan haid yang cukup banyak. - Pernah mengalami penyakit radang panggul dan infeksi menular seksual. 4. Masih menjalani gaya hidup tidak sehat. Merokok, mengonsumsi alkohol dan kafein secara berlebihan, juga mengonsumsi makanan-makanan cepat saji adalah contoh kesalahan umum penyebab sulit hamil lantaran gaya hidup itu meningkatkan risiko infertilitas (ketidaksuburan). Semuanya itu berisiko menyebabkan keguguran, kehamilan ektopik, bayi lahir cacat, bayi lahir dengan berat kurang, dan bayi dengan kondisi keterbelakangan mental. Sebelum berusaha hamil, pastikan Anda dan pasangan memiliki berat badan normal (tidak terlalu gemuk atau terlalu kurus) dan sudah berhenti mengonsumsi alkohol, kafein, juga rokok. 5. Terlalu terpaku pada posisi bercinta. Pasti ada banyak orang yang menyarankan Anda untuk bercinta dalam posisi misionaris (istri di bawah, suami di atas), kemudian melakukan posisi lilin (kaki istri diangkat ke atas) sehabis berhubungan seks, dengan tujuan semua sperma berhasil masuk ke rahim. Sesungguhnya, itu adalah pekerjaan yang cukup sia-sia karena saat pasangan berejakulasi, ratusan juta sel sperma akan langsung menyembur dengan cepat ke arah rahim. Beberapa tetes sperma akan keluar dari liang vagina karena mungkin mulut rahim sudah penuh dengan sperma. Atau bisa jadi, itu adalah kumpulan sel yang gagal melewati lingkungan vagina yang asam dan akhirnya mati. Sebenarnya terserah Anda ingin meneruskan kebiasaan ini atau tidak. Yang terpenting, sekarang Anda tak perlu merasa stres lagi setiap melihat ada tetesan sperma keluar dari vagina. 6. Berhubungan seks di waktu perkiraan masa subur saja. Ovulasi adalah peristiwa yang sangat unik. Biarpun siklus menstruasi Anda sangat normal dan sangat teratur, yaitu 28 hari, tetap ada kemungkinan masa subur bisa lebih cepat sehari atau lebih lama sehari. Tak pernah ada yang tahu kepastiannya kapan. Jadi, jika Anda berhubungan seks hanya pada saat perkiraan ovulasi saja, ada kemungkinan sel telur sudah terlambat dibuahi. Untuk meningkatkan peluang pembuahan (konsepsi), Anda dianjurkan untuk berhubungan seks di 4 sampai 6 hari sebelum waktu perkiraan masa subur, dan 4 sampai 6 hari setelahnya. Ingatlah, sperma yang sehat dapat bertahan hidup dalam rahim selama 3 hari, bahkan 1 minggu. Semakin sering Anda bercinta sebelum masa subur, semakin besar pula peluang pembuahan. 7. Terlalu sering bercinta. Bercinta setiap hari atau bahkan beberapa kali dalam sehari dapat menurunkan jumlah sperma. Untuk memulihkan jumlah dan kualitas sperma, dibutuhkan waktu beberapa hari. Untuk meningkatkan peluang hamil, Anda dianjurkan rutin bercinta setiap dua hari sekali dalam minggu-minggu pertama sebelum masa subur dan seminggu setelahnya (4 sampai 6 hari sebelum waktu perkiraan masa subur dan 4 sampai 6 hari setelahnya). 8. Berpikir Andalah yang tidak subur. Kalau menyangkut soal kesuburan dan kesulitan hamil, sering kali pasangan dan keluarga memusatkan investigasi pada perempuan saja. Padahal, sekitar 40 persen masalah kesuburan disebabkan oleh pihak pria. Jadi, jika Anda berumur di bawah 35 tahun dan belum hamil setelah satu tahun aktif secara seksual, Anda dan pasangan harus segera menemui dokter. Dokter akan menganalisis sperma pasangan untuk melihat apakah ada masalah kesuburan atau tidak. 9. Menganggap asam folat dapat membantu pembuahan. Faktanya, vitamin ini tidak akan meningkatkan peluang kehamilan. Ibu dianjurkan mengonsumsinya untuk memastikan tubuh kaya akan asam folat. Asam folat fungsinya membantu pembentukan awal otak dan tulang belakang janin di minggu-minggu awal kehamilan, dimana Anda mungkin tidak menyadarinya. 10. Menunda kehamilan terlalu lama. Ada banyak faktor yang membuat beberapa pasangan menunda diri untuk hamil. Beberapa orang merasa ingin memantapkan karier dulu, punya rumah, punya tabungan pendidikan yang banyak dulu, dan lain-lain. Selama Anda berada dalam hubungan yang sehat dan kondisi tubuh yang masih bugar, sebaiknya Anda tidak menunda hamil lebih lama lagi. Sebabnya, perempuan pada rentang usia 20-an akhir sampai 40 mengalami penurunan peluang hamil sebesar 50 persen. Bila Anda mengandung di atas umur 35 tahun, risiko bahwa kehamilan itu disertai kelainan genetik, contohnya down syndrome, menjadi semakin besar. Menunda kehamilan adalah kesalahan umum penyebab sulit hamil. (Nakita.grid.id/Desi)
KESEHATAN REPRODUKSI WANITA
Distributor Resmi PT.Natural Nusantara.
Minggu, 12 Agustus 2018
kenapa benang iud keluar
kenapa benang iud keluar
Ada berbagai macam alat kontrasepsi, dan semuanya digunakan untuk mencegah dan menjarakkan kehamilan. Saat ini Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) adalah yang paling efektif dalam mencegah kehamilan. Salah satunya adalah IUD atau biasa disebut KB Spiral.
Namun banyak pasangan usia subur yang masih ragu untuk memilih IUD sebagai alat kontrasepsinya, faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah kurangnya pengetahuan, terbatasnya informasi dan diperparah dengan mitos negatif yang beredar di masyarakat. Nah sebelum terpengaruh lebih jauh lagi, ada baiknya untuk mengenal IUD lebih jauh lagi. Yuk simak Tentang IUD dibawah ini.
IUD
IUD atau biasa dikenal dengan spiral atau disebut juga AKDR adalah alat kontrasepsi berupa kumparan kecil panjangnya 3 cm, berbentuk T dengan benang dan dirancang agar ukurannya sesuai dengan rahim. IUD berbahan plastik yang aman dan tidak berbahaya bagi tubuh.
Cara kerja IUD:
IUD akan menghambat dan mencegah sperma masuk bertemu dengan saluran sel telur. Dan mengurangi kemampuan sperma untuk melakukan pembuahan. Simak video berikut ya.
Posisi IUD di dalam Rahim (tampak samping)
Posisi IUD di dalam Rahim (tampak depan)
Keuntungan Menggunakan IUD
Dibanding dengan alat kontrasepsi lain, seperti Pil KB yang harus diminum di jam yang sama setiap hari. Dengan IUD justru hanya digunakan sekali saja dan bertahan hingga 10 tahun, juga bisa dilepas kapan saja, lalu kesuburan pun akan cepat kembali. Berikut manfaat IUD:
- IUD sangat efektif bisa mencegah kehamilan hingga 10 tahun.
- Walupun IUD dipasang di dalam rahim, IUD tidak akan mengganggu hubungan suami istri.
- IUD dapat dilepas kapanpun sesuai dengan waktu yang diinginkan. Setelah IUD - dilepas ibu dapat hamil kembali.
Efek samping IUD
Setiap wanita memiliki reaksi yang berbeda pada setiap metode kontrasepsi. Tubuh tentunya butuh waktu untuk penyesuaian dan umumnya efek samping tersebut tidak berbahaya/bukan tanda-tanda penyakit.
Beberapa efek samping yang umum terjadi akibat pemasangan IUD
- Dapat menyebabkan kram/mules dan menambah pendarahan saat haid, biasanya akan kembali normal dalam 3 bulan
- Kemungkinan infeksi sekitar 1%
- Pendarahan bercak selama beberapa minggu
- Haid lebih lama dan lebih banyak (akan kembali normal setelah 3-6 bulan)
- Bercak diantara siklus haid
Tidak ada bukti bahwa IUD hormon menyebabkan jerawat, sakit kepala, nyeri payudara, mual, perubahan mood, kehilangan libido atau berat badan.
Kesimpangsiuran informasi yang umum terjadi di sekitar masyarakat:
IUD berpengaruh pada suami:
“Suami saya bisa merasakan IUD ketika sedang berhubungan suami istri”
Penjelasan: Apabila pemasangan IUD benar, maka IUD tidak akan terasa saat berhubungan. Namun, terkadang benang IUD yang keluar dari serviks digunting sehingga benang terasa tajam saat sedang berhubungan suami istri. Sebaiknya benang IUD yang terlalu panjang cukup dililitkan saja, tidak dipotong.
IUD dapat berpindah-pindah di badan
“Saya mendengar cerita tentang IUD dapat berpindah-pindah atau bergerak sampai ke jantung dan menusuknya”
Penjelasan: IUD dipasang di rongga rahim yang tidak memiliki lubang lain selain vagina. Untuk suatu benda dapat beredar ke seluruh tubuh, benda tersebut memerlukan perantara aliran darah. IUD tidak mungkin berpindah-pindah ke luar rongga rahim. Apabila IUD berpindah, IUD hanya bisa keluar melalui vagina atau bergeser di sekitar rongga rahim.
IUD perdarahan
“IUD menyebabkan perdarahan yang hebat, tetanggaku mengalaminya”
Penjelasan: Apabila terjadi perdarahan setelah pemakaian IUD, hal yang perlu diperhatikan adalah apakah perdarahan tersebut sudah terjadi sebelum atau setelah pemasangan IUD. Pemasangan IUD oleh tenaga kesehatan yang berpengalaman tidak akan menyebabkan perdarahan.
Tidak bisa bekerja berat
“IUD bisa keluar sendiri dari badan jika bekerja yang berat-berat”
Penjelasan: Hal tersebut tidak benar. IUD dipasang dengan benar oleh tenaga kesehatan yang berpengalaman bisa bertahan hingga 5 – 10 tahun.
Malu
“Saya tidak akan menggunakan IUD karena saya malu”
Penjelasan: IUD biasanya dipasangkan oleh bidan perempuan, sehingga tidak perlu malu untuk menggunakannya.
Editor: Elvin Eka Aprilian
Langganan:
Postingan (Atom)